Deep Yudha, Lilis Yuningsih

Lilis Yuningsih, S,Pd., M.M. adalah Koordinator Penggerak GLN Gareulis Jabar untuk kabupaten Indramayu. Guru matematika yang mendapat tugas tambahan sebag...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cara Indah Melupakan Mantan

Cara Indah Melupakan Mantan

Tantangan Menulis Hari Ke-5

#TantanganGurusiana

Sekitar tahun 2010, setelah sekian lama berhenti dari kegiatan siaran radio karena kesibukan mengurus keluarga dan mengajar, aku diminta kembali siaran oleh pimpinan radio tempat dulu aku pernah bekerja. Radio swasta ini memang milik keluarga mertua, pimpinan terdahulu sudah tiada, digantikan suamiku. Tahun 2004, suamiku juga dipanggil Yang Maha Kuasa.

Akhirnya adik iparku, yang sekarang memimpin perusahaan keluarga ini. Aku diminta untuk kembali siaran, karena ada salah seorang penyiar pengasuh acara “OTI” (Obrolan Hati), mengundurkan diri, setelah melahirkan. Dia adalah seorang psikolog yang mengasuh acara curhatan para remaja.

Awalnya sempat minder juga, sebab aku menggantikan seseorang yang memang ahli. Namun pimpinan mencoba meyakinkanku, aku pasti bisa, seperti dulu aku pernah sukses mengasuh acara “Bengkel Problem”. Setelah ngobrol dengan anak-anak dan aku pertimbangkan, akhirnya aku terima tawaran itu. Acaranya pun hanya satu minggu sekali, tidak akan menyita waktuku terlalu banyak, aku fikir.

Pertama siaran lagi, jelas aku melihat perbedaan antara pengalamanku dulu dengan sekarang. Sekarang peralatan serba canggih, memilih dan memutar lagu, tinggal klik-klik saja. Begitupun dengan memilih dan memutar iklan yang sudah disiapkan fihak administrasi. Dulu, kami penyiar, harus menyiapkan sendiri sederet kaset dan piringan hitam, untuk memutar lagu-lagu. Begitupun dalam memutar iklan.

Kembali berada di ruang siaran lagi sebetulnya membangkitkan kenangan manis bersama suamiku almarhum. Namun aku juga merasa terpanggil untuk turut berupaya, agar radio ini bisa kembali menarik perhatian pendengar, setelah tersaingi berbagai media lain, di era teknologi komunikasi yang kian canggih ini. Beberapa hari pertama siaran, aku didampingi penyiar lain saat mengudara, untuk memberi kesempatan menyesuaikan diri, dengan berbagai peralatan yang sedikit asing dibandingkan dulu.

Beberapa sms curhatan pendengar pun masuk. Menurut penyiar pendampingku, rating acara yang aku asuh lumayan bagus. Hal itu terlihat dari banyaknya sms yang masuk dari durasi siaran selama dua jam. Alhamdulillah syukurlah. Salah seorang penggemarku mengusulkan agar nama OTI, diganti OBATI, karena menurutnya acara Obrolan Hati, lumayan berhasil mengobati hati para pendengarnya. Usul itu aku terima, jadilah acara yang aku asuh itu berjudul OBATI, sampai sekarang.

Dari sekian pertanyaan yang masuk setiap harinya, maka iseng-iseng aku menyusun data. Ternyata, pertanyaan sebagian besar dilontarkan oleh para abege, walau sesekali ada ibu rumah tangga juga yang mengirimkan curhatannya. Kadang ada juga bapak-bapak yang mengeluhkan adanya gap antara istri dan anak perempuannya. Dari persoalan yang dikeluhkan dan ditanyakan para remaja, biasanya seputar bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri dalam pergaulan. Bagaimana membiasakan berfikir positif. Bagaimana membangun hubungan cinta jarak jauh atau LDR an. Bagaimana menghilangkan rasa iri pada teman atau sodara. Untuk para ibu muda, ada juga yang bertanya, bagaiman upaya menyesuaikan diri dalam banyak perbedaan yang mengganggu pada pasangan pengantin baru. Dan yang paling banyak ditanyakan diantara semua itu, adalah bagaimana cara efektif Melupakan Mantan?. Nah lho. Sepertinya masalah ini yang paling banyak mengganggu dan sulit diatasi, benarkah? Yang merasa pasti senyum-senyum ya ….

Biasanya dalam menjawab pertanyaan dari pendengar, baik melalui sms ataupun telpon langsung (dulu belum ada WA), aku coba juga melibatkan pendengar lainnya untuk turut sumbang saran. Setelah itu aku lengkapi dengan jawaban, berdasarkan pengalaman menjawab persoalan yang sama sebelum-sebelumnya. Kadang kalau aku menemukan artikel yang bagus tentang Move On ini, aku simpan dalam catatan di handphoneku. Selama ini sih Alhamdulillah, nampaknya jawabanku memuaskan mereka.

Dari banyak artikel yang pernah aku baca, beberapa nasihat untuk yang sedang berusaha Move On atau melupakan mantan adalah sebagai berikut :

1. Jangan terlalu memaksakan fikiran kita untuk melupakan dia yang pernah kita cintai, tetapi pergi, dan menikah dengan orang lain atau karena sebab lain. Biarkanlah waktu yang akan membantu kita melupakannya.

2. Perbanyak istigfhar dan makin mendekatlah padaNya dengan perbanyak ibadah.

3. Singkirkan benda-benda pemberian sang mantan, kalau perlu kumpulkan, masukkan dus dan simpan di gudang. Jangan sekali-sekali memajang fotonya, walau dalam dompet rahasia sekalipun.

4. Buka luas pergaulan, namun tetap selektif memilih teman. Jangan menutup diri.

5. Perbanyak kesibukkan yang positif, tekuni kembali hobby lamamu, seperti berkebun, membaca, menulis, atau menguras bak.

6. Temukan dan kembangkan hobby baru, seperti memasak, berjualan online atau boleh belajar membuat blog ataupun nge vlog, siapa tau bisa sukses seperti para selebgram.

Nah, tanpa terasa, Anda akan bisa melupakan si dia perlahan-lahan, walau tentu tidak bisa kalau harus “Lupa Sama Sekali”. Sesekali teringat kenangan manis, wajarlah, sangat manusiawi. Ibarat kita sedang berkendaraan, sesekali melihat kaca spion untuk menengok ke belakang, boleh lah. Namun kalau kita melihat ke belakang terus, bahaya, kan?. Ada yang punya pengalaman lebih cepat bisa melupakan mantan? Boleh dibagikan di kolom komentar ya.

Dari berbagai sumber.

Indramayu, 2 April, 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

04 Apr
Balas

Alhamdulillah, terima kasih Bu, masih belajar.

04 Apr

Keren

03 Apr
Balas

Alhamdulillah, terima kasih, Pak.

03 Apr

ketemu cowok baru, Bu. Langsung sembuh. Hihi.. Sukses ya, Bu Lilis. Dulu waktu saya di dermayu, kayaknya Ibu belum siaran ya. Belum pernah dengar Ibu siaran. Hee...penasaran. Sehat-sehat ya, Bu

02 Apr
Balas

Alhamdulillah, akhirnya mampir juga di bilik saya. Iya Bu Putri, mungkin saat itu saya belum ditawari nutuk siaran lagi. Kalau masih ada Bu Putri, pasti saya gandeng untuk berkolaborasi di udara he he. Terima kasih Bu, Alhamdulillah sehat. Semoga Bu Putri dan keluarga juga demikian adanya ya. Nanti saya mampir juga ya ke biliknya...

02 Apr

hehehe... saya suka mampir, Bu. Tapi suka lewat aja, lupa kasih komen. Hehe...Iya, Ibu. Seru kayaknya jadi penyiar ya. Saya mah belum pernah, Bu. Belum berpengalaman. Hehehe..

03 Apr
Balas

seru deh pokoknya....

04 Apr



search

New Post